Selamat Datang

Ki Bambang Asmoro: Wayang Ensiklopedi Kehidupan

Monday, October 30, 2006

Wayang Ensiklopedi Kehidupan


Walaupun kita hidup pada era teknologi informasi namun sebenarnya wayang masih berperan dalam menjelaskan fenomena-fenomena modern, karena dalam ceritera wayang mengandung ajaran moral yang sifatnya universal dan berlaku sepanjang jaman.
Bahwasanya wayang juga mengajarkan kita untuk mengekang hawa nafsu menahan dahaga , lapar dan agar “tapabrata” yang diartikan bukan untuk lari dari dunia nyata lalu hidup menyepi di pantai dan merendam diri di tempuran sungai. Tetapi dimaksudkan agar manusia tidak rakus, tidak menempatkan yang bersifat materiil di atas segala-galanya.

Disisi lain wayang juga mengajarkan hemdaknya manusia dalam melangkah maju tanpa was-was sampai memasuki dirinya sendiri hingga pedalaman yang sedalam-dalamnya sehingga tidak mungkin lebih dalam lagi, sampai ke akar yang yang terakhir dan berjumpa dengan dirinya sendiri. Seperti dalam lakon “Dewa Ruci”.

Wayang juga mengingatkan kepada kita bahwa sesuatu yang semula dianggap akan dapat membahagiakan hidupnya itu ternyata kalau dikejar dengan penuh nafsu sampai melampaui batas kemampuan justru akan menyebabkan malapetaka bagi pengejarnya “seperti dalam lakon Cupu manik Astagina”.

Wayang juga mendemontrasikan hukum karma (ngunduh wohing penggawe, utang pati nyaur pati, utang lara nyaur lara) Siapa yang menanam akan memetik buahnya. Menanam kebajikan akan memetik kebajikan sedangkan menanam kejahatan akan memetik kejahatan. Seperti dalam lakon-lakon “baratayudha” dan juga mengajarkan memilah-milah mana yang buruk dan mana yang baik dan yang “salah akan seleh”. Suradiro jayanikanang rat, swuh brastha tekaping ulah darmastuti atau surodiro jayaningrat lebur dening pangastuti. (Betapaun sura sakti dan besar kekuasaanya, tetapi bila untuk tujuan yang tidak benar, tidak adil dan angkara murka pasti akan sirna oleh budi luhur dan rahayu .

0 Comments:

Post a Comment

<< Home